Penggunaan aplikasi pesan Telegram di Inggris meningkat selama upacara lilin damai yang diadakan di Southport untuk tiga gadis yang dibunuh secara kejam dalam serangan pisau berskala besar, mengubah upacara itu menjadi malam kerusuhan yang terkait dengan kelompok sayap kanan jauh, English Defence League.
Telegram dikenal dengan pendekatannya yang
hands-off
terhadap moderasi konten dan menghadapi tekanan yang meningkat di Inggris untuk memberantas organisasi ekstremis di platformnya. Ini telah menjadi alat utama untuk memobilisasi para preman dan memicu kerusuhan.
Menurut data dari perusahaan analitik online Similarweb, jumlah pengguna aktif aplikasi tersebut meningkat dari rata-rata sekitar 2,7 juta menjadi 3,1 juta pada hari serangan pisau di kota tepi laut Inggris utara pada 29 Juli 2024.
Angka tersebut melonjak menjadi 3,7 juta keesokan harinya ketika kekerasan lokal difokuskan pada serangan terhadap sebuah masjid lokal, dengan setidaknya 50 polisi terluka dalam kejadian kekerasan di Southport. Polisi Merseyside percaya bahwa English Defence League sayap kanan jauh, yang didirikan oleh aktivis Tommy Robinson, berada di balik beberapa insiden kekerasan.
Penggunaan Telegram kembali ke level rata-rata selama akhir pekan, menurut data Similarweb.
Kerusuhan di Southport memicu gelombang kekerasan di seluruh negeri, dengan menteri, polisi, dan analis Inggris menyatakan bahwa kejadian kekerasan ini dipicu baik oleh platform online (termasuk Telegram, TikTok, dan X milik Elon Musk) maupun organisasinya.
Tech Against Terrorism, sebuah organisasi teknologi penanggulangan terorisme yang didukung oleh PBB, mengeluarkan
peringatan darurat
pada hari Rabu tentang ekstremis sayap kanan yang menggunakan Telegram untuk mengorganisir kerusuhan di Inggris. Organisasi tersebut menyebutkan sebuah grup Telegram dengan 15.000 anggota yang kini telah ditutup, yang berbagi daftar target protes, termasuk lokasi terkait imigrasi.
Moderasi yang tidak memadai dari saluran ekstremis di Telegram memperburuk kekerasan dan kerusuhan di Inggris,
kata Tech Against Terrorism.
Saat beberapa kota di Inggris bersiap menghadapi lebih banyak kekerasan pada hari Rabu, regulator media Ofcom meminta platform teknologi untuk
secara proaktif
menghapus materi yang memprovokasi kebencian rasial atau mempromosikan kekerasan.
Kami menyambut baik sikap proaktif beberapa layanan sehubungan dengan perilaku kekerasan di seluruh Inggris,
kata Ofcom.
Kewajiban keselamatan baru dalam Undang-Undang Keselamatan Online akan mulai berlaku dalam beberapa bulan mendatang, tetapi Anda dapat mengambil tindakan sekarang - tidak perlu menunggu untuk membuat situs dan aplikasi Anda lebih aman bagi pengguna.
